Sekilas Tentang Pendidikan Berkarakter

Posted by Unknown Thursday, December 30, 2010 0 comments

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Dasar hukum dalam pembinaan pendidikan karakter antara lain:

1. Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

4. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan

5. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

6. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

7. Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014

8. Renstra Kemendiknas Tahun 2010-2014

9. Renstra Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2010 - 2014

Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan diskripsi ringkasnya. Lebih lengkapnya anda bisa baca di sini

1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan

a. Religius

Pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agama

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a. jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain

b. Bertanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.

c. Bergaya hidup sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

d. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

f. Percaya diri

Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

g. Berjiwa wirausaha

Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.

i. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

j. Ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

k. Cinta ilmu

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

b. Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

c. Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

d. Santun

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

e. Demokratis

Cara befikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kwajiban dirinya dan orang lain

4. Nilai Karakter dalam hubungannya dengan lingkunga

a. Peduli sosial dan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingi memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

5. Nilai kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

a. Nasionalis

Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

b. Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek/ hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

Dengan diterapkannya pendidikan berkarakter diharapkan siswa akan lebih mampu memecahkan masalah sosial yang dihadapinya, karena bukan hanya memiliki kemampuan teknis-akademis (hard skill) melainkan juga memiliki kemampuan interaksi sosial (soft skill)


Baca Selengkapnya ....

Pendidikan Dini Berdampak Positif bagi Kemampuan Bahasa Anak-Anak

Posted by Unknown Wednesday, December 29, 2010 0 comments
Hasilnya, anak yang dididik baik sebelum bersekolah, setelah besar punya kemampuan bahasa yang lebih baik Sebuah riset jangka panjang di AS yang melibatkan 1.300 anak lebih, meneliti pengaruh pendidikan dini terhadap perkembangan kemampuan belaja

Riset  melibatkan lebih dari 1.300 anak meneliti pengaruh pendidikan dini terhadap perkembangan kemampuan belajar. Penelitian itu dilakukan dengan mengikuti perkembangan anak-anak itu sejak lahir sampai berusia 10 atau 11 tahun.
 
Hasilnya, anak yang dididik baik sebelum bersekolah, setelah besar punya kemampuan bahasa yang lebih daripada yang tidak mendapatkan pengasuhan baik.
Para peneliti mengamati kualitas pengasuhan dan besarnya perhatian yang diterima anak-anak itu sampai mereka berusia 4,5 tahun.
 
Pengasuhan anak, selain yang dilakukan ibu anak itu, termasuk pengasuhan yang dilakukan oleh orang lain, setidaknya 10 jam seminggu. Ini termasuk pengasuhan yang dilakukan oleh ayah atau anggota-anggota keluarga lain.
 
Covington and Finn CampbellPengasuhan anak secara baik perlu dilakukan setidaknya selama 10 jam seminggu.
 
Para peneliti kemudian mengamati kinerja setiap anak di sekolah dan perkembangan sosialnya. Mereka juga mengukur faktor-faktor pengaruh lain, seperti mutu pendidikan sekolah dan perhatian yang diberikan guru.
Hasil penelitian itu menunjukkan, anak-anak yang memperoleh pengasuhan baik terus memperlihatkan kemampuan yang lebih baik dalam tes keterampilan bahasa.
 
Penelitian itu memastikan adanya kaitan antara pengasuhan anak yang baik dengan hasil tes yang lebih baik terus berlangsung sampai anak besar. Penelitian itu juga membuktikan, kemampuan anak tidak ditentukan oleh lamanya waktu mereka berada di tempat penitipan anak.
 
Banyak penelitian baru mengenai bagaimana kepandaian seseorang berkembang diterbitkan setiap tahun.  Baru-baru ini majalah Science News melaporkan penemuan salah satu penelitian itu, yaitu bayi dapat mengembangkan kemampuan bahasa dari musik dan irama yang diperdengarkan ibunya.
 
Sumber : hidayatullah.com

Baca Selengkapnya ....

Zat Aditif pada Makanan dan Bahayanya bagi Kesehatan

Posted by Unknown Thursday, December 2, 2010 0 comments
Apakah anda suka jajan atau makan makanan yang lezat berwarna warni? Berhati-hatilah, karena banyak makanan/minuman yang mengandung zat aditif (tambahan) yang berbahaya.
Jika kamu mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan.
Sebenarnya tujuan pemberian Bahan Tambahan Pangan bertujuan untuk;
a. mempengaruhi sifat dan bentuk pangan
b. memperbaiki nilai estetika makanan
c. memperpanjang umur simpan makanan
Meski tujuannya bagus, kalau pengunaannya tidak sesuai dosis/ukuran dan mengkonsumsinya juga berlebihan, maka itulah yang menimbulkan penyakit. Berikut ini daftar bebrapa nama zat dan penyakit yang ditimbulkan;

Nama zat pengawet dan Penyakit yang ditimbulkan
1.Formalin :
Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.

2.Boraks :
Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.

3.Natamysin :
Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.

4.Kalium Asetat :
Kerusakan fungsi ginjal.

5.Nitrit dan Nitrat :
Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

6.Kalsium Benzoate :
Memicu terjadinya serangan asma.

7.Sulfur Dioksida :
Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.

9.Kalsium dan Natrium propionate :
Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

10.Natrium metasulfat :
Alergi pada kulit

Nama Zat Pewarna dan Penyakit yang ditimbulkan :

1.Rhodamin B (pewarna tekstil)
Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus

2.Tartazine
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.

3.Sunset Yellow
Menyebabkan kerusakan kromosom

4. Ponceau 4R
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.

5.Carmoisine (merah)
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.

6.Quinoline Yellow
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid

Nama Zat Pemanis dan Penyakit yang ditimbulkan

1.Siklamat :
Kanker (Karsinogenik)

2.Sakarin :
Infeksi dan Kanker kandung kemih

3.Aspartan :
Gangguan saraf dan tumor otak

4.Semua pemanis buatan :
Mutagenik

Nama Penyedap rasa dan Penyakit yang ditimbulkan

1.Mono natrium Glutamat dan Monosodium Glutamat:
Kelainan hati, trauma, Hipertensi, Stress, Demam tinggi, Mempercepat proses penuaan, Alergi kulit, Mual, Muntah, Migren, Asma, Ketidakmampuan belajar, Depresi.

 Tips Sehat Buat Kamu 
1. Usahakan bawa makanan dari rumah
2. Biasakan sarapan agar tidak terlalu banyak jajan
3. Banyak mengkonsumsi sayur, buah dan banyak minum air putih
4. Olahraga teratur
5. Cuci tangan sebelum makan
6. Tidak jajan di luar kantin sekolah
7. Teliti sebelum membeli makanan :
- Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. segarnya. Biasanya makanan yang mencolok warnanya mengandung pewarna tekstil
- Cicipi rasa makanan tersebut. Biasanya lidah kita juga cukup jeli membedakan mana makanan yang aman dan mana yang tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih dan membuat lidah bergetar biasanya makanan-makanan ini mengandung penyedap rasa dan penambah aroma berlebih.
- Perhatikan kualitas makanan dan tanggal kadaluarsa. Apakah masih segar, atau malah sudah berjamur dan bisa menyebabkan keracunan.
- Cium baunya juga aromanya. Bau apek atau tengik menandakan bahwa makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.
- Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya yang bisa merusak kesehatan.
- Ingat juga, kriteria aman itu bervariasi. Aman buat satu orang belum tentu aman buat yang lainnya. Bisa saja pada anak tertentu bahan pengawet ini menimbulkan reaksi alergi. Tentu saja reaksi semacam ini tidak akan muncul jika konsumennya tidak memiliki riwayat alergi.

Nah semoga informasi ini membuat kita lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan/minuman sehinga mengurangi resiko terkena penyakit seperti yang diuraikan di atas.

Sumber : www.gizi.net



Baca Selengkapnya ....
TEMPLATE CREDIT:
Tempat Belajar SEO Gratis Klik Di Sini - Situs Belanja Online Klik Di Sini - Original design by Bamz | Copyright of Dunia Pendidikan.